Kamis, 18 Oktober 2012

Orang Muda Perlu Paham KB

Ilustrasi (Foto: Dokumentasi)
JAKARTA– Satu survei multinasional menyimpulkan perlunya orang muda lebih memahami kontrasepsi untuk perencanaan hidupnya di masa mendatang.
General Manager Buyer HealthCare, Pharma Indonesia, Allen Doumit  menyampaikan hasil survei itu berhubungan dengan peringatan Hari Kontrasepsi Dunia dengan tema Your future. Your choice. Your contraception,  yang jatuh pada 26 September, setiap tahunnya.
Tahun ini, Indonesia turut ambil bagian dalam survei multinasional Contraception: looking for the future dengan 812 peserta usia 20-35 tahun dari delapan negara di Asia  yaitu China, India, Indonesia, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Malaysia dan Taiwan.
Tujuan dari peringatan itu untuk mewujudkan dunia dimana setiap kehamilan yang terjadi adalah kehamilan yang diinginkan sedangkan misinya adalah untuk meningkatkan pemahaman akan kontrasepsi sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kesehatan reproduksi dan seksual.
Oleh karena itu, kata Allen, pihaknya akan mengadakan program edukasi pada level perguruan tinggi.
“Sampai saat ini,kesadaran akan pentingnya kontrasepsi di Indonesia masih sangat perlu ditingkatkan  mengingat cepatnya pertambahan penduduk masih merupakan tantangan besar di negeri ini. Dengan perkiraan jumlah penduduk tahun ini mencapai 241 juta jiwa, jumlah remaja Indonesia usia 15-24 tahun dan belum menikah ada 40 persen. Ini akan memberi peluang terjadinya baby boom juka tidak dilakukan upaya untuk mengatasinya,” kata Prof. Biran Affandi pada acara peringatan Hari Kontrasepsi Dunia 2012 dan 25 Tahun KB Mandiri Lingkar Biru, di Hotel Bidakara, Rabu sore (26/9).
Ada beberapa tip yang disampaikan oleh Prof. Biran tentang pemilihan kontrasepsi yang aman dan nyaman. Pertama tentukan dulu tujuan dari pemakaian kontrasepsi itu. Ada tiga fase tujuannya yaitu menunda, menjarangkan atau tidak hamil.
Kalau untuk menunda kehamilan cocok memakai kontrasepsi pil, menjarangkan  (IUD), dan tidak hamil (sterilisasi).
Kalau mensnya banyak, kata Biran, untuk menjarangkan kehamilan tidak cocok memakai IUD, karena akan menambah banyak pendarahan. Kalau menghadapi masalah seperti itu, katanya, cocok memakai hormon suntikan atau pil. Pil merupakan pilihan yang bagus, katanya, karena pendarahannya teratur. Sedangkan kalau suntik hormon dan implant, katanya,  pendarahannya kurang teratur. “Dapi dari segi kesehatan tidak apa-apa,” kata guru besar itu.
Di AS dan Eropa, katanya,  mengenalakan pil untuk  empat bulan yang hanya  mensnya satu kali tiga bulan. Kalau di kita, katanya,  kalau tidak keluar mensnya, maka  merasa darah kotor menumpuk di dalam tubuh dan merasa sakit. Pada hal, katanya,  tidak ada masalah.



disalin & ditempel oleh : wisdeni sumber

0 komentar:

Posting Komentar

 

IKATAN WIDYAISWARA INDONESIA Copyright © 2011 -- Template created by I W I -- Powered by Blogger