Minggu, 21 Oktober 2012

Ini Dia, Beasiswa Fulbright Pascasarjana Bidang Pertanian


ShutterstockIlustrasi: beasiswa bidang pertanian.

KOMPAS.com –  Tinggal di negara agraris seperti Indonesia merupakan anugerah, apalagi jika memiliki tekad untuk mengembangkan sektor agraria, khususnya pertanian. Salah satunya adalah tawaran dari The United States Agency for International Development (USAID) yang menyediakan beasiswa S-2 dan S-3 untuk bidang pertanian.

Kesempatan ini dibuka untuk kandidat yang mengabdi di kampus negeri maupun swasta di Indonesia, serta belum pernah menerima beasiswa Fulbright.

Untuk pelamar lulusan Sarjana (S-1) dengan IPK minimal 3,0 (skala 4,00), silakan mengajukan aplikasi dengan melampirkan berkas skor minimal 550 untuk TOEFL ITP atau 79/80 untuk TOEFL IBT atau skor IELTS 6.0. Pastikan juga Anda memiliki kualitas kepemimpinan, pemahaman yang baik tentang kebudayaan Indonesia dan internasional, serta memiliki kesediaan untuk kembali ke Indonesia.

Sementara itu, pelamar program S-3 haruslah lulusan S-2 dengan IPK minimal 3,00 (skala 4,00). Kandidat juga harus memiliki tekad untuk mengambil posisi akademis di pendidikan tinggi setelah mereka kembali, juga memiliki pemahaman yang baik tentang kebudayaan Indonesia dan internasional serta bersedia untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan program. Jangan lupa, sertakan berkas skor TOEFL ITP minimal 575 atau TOEFL IBT minimal 90 atau skor IELTS 6.5.

Program ini menawarkan banyak pilihan program studi, antara lain Tanaman Genetika dan Pemuliaan, Tanaman Fisiologi, Ilmu Tanah, Patologi Tanaman, Entomologi, Apiculture, Kultur Jaringan dan Propagasi Tanaman, Bioteknologi Pertanian, Agroekologi/Pertanian Sistem Penelitian, dan Pertanian Rekayasa.

Bagi pelamar yang berminat, silahkan kirimkan berkas ke kantor American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) sebelum 15 April 2013 di CIMB NIAGA Plaza, Lantai 3 jalan Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta 12920. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di laman resmi AMINEF. Jika ada pertanyaan spesifik mengenai proses aplikasi tersebut silakan mengirimnya melalui e-mail ke infofulbright_ind@aminef.or.id. Selamat berjuang!



disalin & ditempel oleh : wisdeni sumber

Obat Antidepresan Tingkatkan Risiko Stroke


foto
iluistrasi stroke karena dehidrasi

TEMPO.CO Jakarta: Hati-hati menggunakan obat antidepresan, apalagi jika sembarangan. Sebuah penelitian menunjukkan antidepresan bisa meningkatkan risiko stroke.

Peneliti Western University of London, Ontario, menganalisis semua studi yang melihat tentang penggunaan antidepresan dan stroke. Penelitian yang dikenal sebagai metaanalisis ini mempelajari 16 penelitian yang melibatkan 500 ribu partisipan.

Dari situ, mereka menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), yang biasa digunakan sebagai antidepresan, mempunyai kecenderungan 50 persen untuk mengalami intracranial hemorrhage (perdarahan dalam tengkorak) dibanding mereka yang tidak mengkonsumsi antidepresan. Selain itu, mereka juga mempunyai kecenderungan 40 persen lebih tinggi memiliki intracerebral hemorrhage (perdarahan di otak).

Meskipun demikian, Daniel G. Hackam, satu peneliti, mengatakan temuan itu harus dilihat dengan sebab-akibat. “Karena stroke jenis ini sangat jarang, peningkatan risiko yang sebenarnya untuk rata-rata orang sangat rendah,” kata dia sebagaimana dikutip dari jurnal Neurology.

Perkiraan stroke jenis ini adalah terjadi pada 24,6 orang dari 100 ribu penduduk per orang. Menurut riset itu, penggunaan SSRI akan meningkatkan risiko sampai satu kasus stroke per 10 ribu orang per tahun. “Secara keseluruhan, hasil tersebut mestinya tidak menghalangi seseorang untuk mengkonsumsi SSRI ketika dibutuhkan,” kata Hackam.

Dia mengatakan, secara umum obat tersebut aman meskipun mempunyai risiko terjadinya depresi. Tapi dokter mungkin telah mempertimbangkan obat itu dengan jenis antidepresan lainnya.



disalin & ditempel oleh : wisdeni sumber

Tunjangan Sertifikasi Belum Cair, Ribuan Guru Cianjur Resah

Home

CIANJUR, (PRLM).- Sebanyak 5.036 guru di Kabupaten Cianjur yang telah lulus sertifikasi resah akibat belum dicairkannya tunjangan sertifikasi untuk lima bulan terakhir yaitu bulan Juni hingga September 2012 oleh Pemkab Cianjur.
Padahal dana sertifikasi untuk guru tersebut telah dikirim oleh pemerintah pusat ke rekening kas daerah. “Kami memang merasa resah karena tujangan sertifikasi yang kami tunggu sejak bulan Juni tidak kunjung cair hingga kini. Apalagi kami mendapat kabar diluaran yang menyebutkan uang sertifikasi bagi guru telah dikirim oleh pemerintah pusat," tutur Wawan salah seorang guru penerima tunjangan serifikasi kepada "PRLM", Minggu (14/10/12).
Wawan mengatakan ia dan rekan-rekan guru lainnya merasa kecewa dengan sikap dinas pendidikan yang terkesan tidak peduli dan tidak proaktif dengan kondisi yang dialami oleh ribuan guru yang menunggu kepastian kapan tunjangan sertifikasi akan mereka terima.
"Kami tidak tahu apa penyebab hingga kini dana sertifikasi tersebut tidak kunjung cair. Saat beberapa rekan guru lainnya menanyakan, dana memang sudah ada di kas daerah namun dari pihak Disdik Cianjur menyatakan memang belum cair dan katanya masih dalam proses," ucapnya.
Meskipun demikian, kata Wawan, proses pencairan dinilai terlambat dan bertele-tele. pasalnya, sudah lima bulan ini dana tunjangan sertifikasi mengendap di kas daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Budi Rahayu toyib saat dikonfirmasi "PRLM" mengatakan dana sertifikasi guru untuk bulan Juni sampai Agustus telah masuk ke rekening kas umum daerah pada bulan September lalu.
Namun, katabudi, pihaknya tidak bisa mencairkan dana tersebut karena berkas pencairan belumnya diajukan oleh pihak disdik. Pada bulan September lalu dana sertifikasi untuk guru telah dikirim oleh pemerintah pusat ke kas umum daerah sebesar sekitar Rp 57 miliar.
"Dana tersebut masih ada di RKUD dan tidak bisa dicairkan karena pihak dinas pendidikan sampai hari ini belum juga mengajukan permohonan pencaiaran,” katanya.
Sedangkan, Kepala Subagian Keuangan dan Perlengkapan Dinas Pedidikan Kabupaten Cianjur, Euis jamilah mengakui kalau pihaknya belum mengajukan permohonan pencairan dana tunjangan sertifikasi guru untuk triwulan III ke Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD).
“Saat ini berkas pengajuan pencairan dana sertifikasi guru tengah diproses dan dalam waktu dekat akan diajukan ke DPKAD. Kami belum mengajukan karena perlu waktu mempesiapkan berkas-berkas penunjang dan perlu ditandatangani oleh beberapa pejabat di dinas pendidikan,” tuturnya.




disalin & ditempel oleh : wisdeni sumber

Anggaran Kemendikbud Dipertanyakan


Home

JAKARTA, (PRLM).- Kalangan DPR mengkritisi besarnya anggaran Kemendikbud dibandingkan dengan masih banyaknya peristiwa tawuran yang terjadi belakangan ini di tingkat sekolah menengah, baik yang terjadi di Jakarta, Makasar dan daerah lainnya.
Kasus tawuran yang diantaranya menyebabkan meninggalkan siswa dan mahasiswa sangat memprihatinkan, kata Ketua FPPP DPR Hasrul Azwar dalam sambutan diskusi bertajuk 'Melacak Akar Tawuran Antarsiswa di Sekolah: Upaya Mencari Formula Kurikulum yang Ideal' di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/10).
Dikemukakan, ketika terjadi tawuran antara siswa SMA 6 dan SMA 70 di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh sempat mengatakan cukuplah itu yang terakhir kali. Namun beberapa pekan kemudian terjadi tawuran mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan. "Kalau begini berarti tawuran di Jaksel itu bukan yang terakhir lagi, tegasnya.
Kata Hasrul, sungguh ironis tawuran terjadi di tengah anggaran pendidikan yang terus meningkat. Lalu dimana fungsi anggaran. "Untuk tahun 2013 Kemendikbud anggarannya mencapai Rp 315 triliun," tegas Hasrul.
Diskusi tersebut menampilkan mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, Dirjen Dikdas Kemdikbud Suyanto, pemerhati anak Seto Mulyadi (Kak Seto), dan anggota Komisi X Reni Marlinawati. Hasil diskusi diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk dunia pendidikan.
"Kita cari akarnya. Kita cari penyebabnya. PPP peduli dengan pendidikan. Hasil diskusi ini kita sumbangkan untuk stakeholders pendidikan nasional," ujar Hasrul.
Anggota DPR, Dr Reni Marlinawati mengatakan, maraknya tawuran di kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi bukti bila kebijakan pendidikan yang ada selama ini gagal. Katanya, kebijakan pendidikan yang selama ini dibangun pemerintah terlalu berorientasi pada nilai atau akademik semata. Semua potensi pendidikan diarahkan untuk mengejar nilai ujian. "Tawuran yang ada saat ini adalah buah dari kebijakan pendidikan berorientasi padascore test. Sekarang kita memetik kebijakan yang selama ini dibuat pemerintah," ujarnya.
Reni menambahkan, anak didik yang lemah secara akademik akan termarjinalkan oleh sistem yang ada saat ini. Anak yang gagal Ujian Nasional (UN) dicap sebagai siswa yang bodoh. Seharusnya pendidikan tidak memberikan stempel pintar atau bodoh. Kesuksesan pendidikan tidak sebatas akademik. "Ujian nasional patut dievaluasi karena telah melahirkan pelajar yang seperti ini. Tidak membangun karakter anak didik. Seharusnya pendidikan mengedepankan pendidikan karakter," kata anggota DPR dari FPPP ini.
Untuk itu dia meminta kepada pemerintah dan masyarakat jangan sepenuhnya menyalahkan anak-anak yang tawuran. Pemerintah harus berani mengoreksi kebijakan yang selama ini mereka buat. Justru anak-anak yang tawuran adalah korban kebijakan pendidikan yang keliru.


disalin & ditulis oleh : wisdeni sumber

BPPT: Lebih Murah Buat Sendiri Ketimbang Beli Pesawat Israel


BPPT Lebih Murah Buat Sendiri Ketimbang Beli Pesawat Israel
Kepala BPPT Marzan Aziz--ANTARA/ Ujang Zaelani/bb
JAKARTA--MICOM: Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan Aziz Iskandar mengatakan lima pesawat tanpa awak yang akan dibuat ilmuwan dalam negeri diprediksi menghabiskan dana sekitar Rp6 miliar.Marzan menyebut angka tersebut tidak mahal. 

Ia membandingkan dengan harga pesawat pengintai yang pernah hendak dibeli dari Israel. Harga empat pesawat tanpa awak tersebut senilai US$16 juta. 

“Tahun depan kita sudah rencanakan akan merealisasikan satu skuadron ini. Fungsinya ini untuk pengintaian, penginderaan dari udara jadi menggunakan kamera, dia bisa mengambil video dari kondisi di darat dan udara dan mengirimnya secara langsung ke stasiun pengamat di darat secara real time,” tuturnya di Jakarta, Kamis (11/10). 

Ia sebelumnya memberikan presentasi langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pangkalan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. 

Setelah meninjau pesawat tanpa awak yang selesai melakukan uji coba, Kepala Negara menyetujui pembuatan sebuah skuadron Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) untuk menjaga kedaulatan RI di wilayah perbatasan. Tahap awal akan dibuat lima pesawat yang akan dibuat ilmuwan dalam negeri. 

Marzan menambahkan, dari lima pesawat prototype yang dibuat BPPT dengan menghabiskan dana riset sekitar Rp10 miliar, hanya satu yang diuji coba terbang di bandara Halim. 

Pesawat yang diberi nama Wulung ini merupakan hasil pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), bekerja sama dengan Unnamed Combat Ariel Vechicle (UCAV). Pagi tadi, PTTA Wulung telah melakukan demo terbang di Pangkalan Udara TNI-AU Halim. 

PTTA Wulung dapat dipergunakan untuk kepentingan militer dalam pengamatan wilayah. Bahkan fungsinya dapat menggantikan pesawat tempur UCAV (Unnamed Combat Ariel Vechicle). Selain itu, pesawat tersebut juga dapat digunakan untuk kepentingan sipil, seperti penanganan kebakaran hutan dan pembuatan hujan buatan. 

Pesawat terbang tanpa awak ini memiliki spesifikasi bentangan sayap 6,36 meter, panjang 4.32 meter, tinggi 1.32 meter, serta berat 120 Kg. Puna Wulung memakai mesin 2 tak. Untuk mendapatkan tenaga yang optimal, bahan bakar dipilih dari jenis pertamax. Bahan material pesawat ini menggunakan komposit (komposisi serat kaca, fiber, karbon). Sehingga mendapatkan struktur pesawat yang ringan. 

Pesawat mampu terbang selama 4 jam tanpa henti. Jarak tempuh yang maksimalnya 70 kilometer, dengan kecepatan jelajah 52 hingga 69 knot. Puna Wulung bisa dikendalikan dengan jarak 73 kilometer dari remote control. Puna Wulung mampu terbang hingga ketinggian 12 ribu kaki, namun yang sudah diujikan setinggi 8.000 kaki.



disalin & ditulis oleh : wisdeni sumber
 

IKATAN WIDYAISWARA INDONESIA Copyright © 2011 -- Template created by I W I -- Powered by Blogger